Mustahil, “Mayat Berjalan” Ini Benar Adanya. Ini Buktinya!
Monday, March 12, 2018
Edit
Siapa sih yang tak mengetahui Toraja ? Yap, Toraja dimengetahui dengan keindahan alam serta budaya/tradisinya yang sangat unik. Salah satu tradisi khas Toraja yang telah menjadi destinasi wisata tradisi terkenal bagi turis lokal maupun mancanegara adalah Tradisi Ma’nene. Tradisi ini berhubungan erat dengan Mayat. Wah, kalian ga bakal kuat lihat ini.
Toraja umumnya memahami nene alias nenek, sebagaimana lazimnya di tempat lain, sebagai orang tua dari orang tua kami alias orang yang telah sepuh.
Tetapi, di Tonga Riu, nene artinya mayat. Mau telah berumur senja alias tetap belia saat meninggal, panggilannya sama-sama nene. Dengan imbuhan ”ma” di depannya, Ma’nene dapat diartikan sebagai ”memelihara mayat”. (Dilansir dari jawapos.com, 14/09/2017)
Tetapi, di Tonga Riu, nene artinya mayat. Mau telah berumur senja alias tetap belia saat meninggal, panggilannya sama-sama nene. Dengan imbuhan ”ma” di depannya, Ma’nene dapat diartikan sebagai ”memelihara mayat”. (Dilansir dari jawapos.com, 14/09/2017)
Pertama, peti berisi jenazah para leluhur ini dikeluarkan dari dalam
liang gunung batu. Kemudian, jenazah leluhur yang berada di dalam peti
juga dikeluarkan sambil diiringi dengan pembacaan doa-doa dalam bahasa
Toraja Kuno. Seusai dikeluarkan, mayat tersebut diangkat serta
dibersihkan mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan memakai
kain bersih ataupun kuas.
Seusai dibersihkan, mayat tersebut didandani, digunakankan baju baru,
lalu didirikan. Keluarga mayat tersebut biasanya terbuktiku, mendirikan,
serta menjaga mayat supaya tak menyentuh dasar tanah sebab faktor itu
adalah pantangan dalam tradisi ini. (Dilansir dari blog.reservasi.com)
Uniknya, mayat para leluhur masyarakat Toraja ini dapat berdiri dengan tegak serta berlangsung layaknya tetap nasib, lho. Faktor tersebut diyakini dapat terjadi sebab doa-doa serta mantra-mantra yang dipanjatkan para tetua serta pemimpin tradisi sebelum tradisi dimulai.
Kemudian, ke manakah mayat-mayat ini berlangsung? Masyarakat Toraja percaya bahwa mayat-mayat leluhur ini bakal berlangsung pulang ke rumahnya masing-masing. Ketika hingga di rumah, mayat-mayat ini bakal berbaring semacam sedia kala.
Kemudian, ke manakah mayat-mayat ini berlangsung? Masyarakat Toraja percaya bahwa mayat-mayat leluhur ini bakal berlangsung pulang ke rumahnya masing-masing. Ketika hingga di rumah, mayat-mayat ini bakal berbaring semacam sedia kala.