Mengapa Manusia Dapat Mengalami Mimpi Kurang baik? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Peneliti dari Universitas Montreal, Kanada, sukses menemukan fakta bahwa mimpi kurang baik tak dikarenakan oleh rasa takut, melainkan serupa dengan faktor alamiah penyebab bunga tidur pada umumnya, yakni emosi dan proses kognitif otak.

Dilansir dari Medical Daily pada Jumat (23/3/2018), studi ini meneliti hampir 10.000 mimpi dari seratus lebih responden. Penelitian tersebut sukses menganalisis setidak sedikit 253 mimpi seram dan 431 mimpi kurang baik.
Dalam faktor ini, dua tipe mimpi tersebut sengaja dibedakan sebab mempunyai intensitas kognitif yang tak sama satu sama lain.

Mimpi seram (nightmare) merupakan mimpi yang sanggup menguras emosi dan umumnya berisi mengenai hal-hal yang bersifat memilukan dan membikin bulu kuduk merinding.

Sedangkan mimpi kurang baik (bad dream) merupakan sebutan untuk mimpi yang umumnya dihantui oleh bayang-bayang konflik inter-personal, semacam pertengkaran.

Hasil studi yang dimuat di jurnal Sleep ini juga sukses mengumpulkan fakta mengenai tema umum yang timbul dalam mimpi seram, yakni mengenai kematian, persoalan kesehatan, dan jebakan.

Tema-tema tersebut ada yang terjadi tak sama pada pria dan wanita, tetapi ada pula yang sama-sama umum terjadi pada keduanya, semacam mimpi seram mengenai bencana dan ancaman.

Meskipun begitu, pria cenderung mendapat intensitas mimpi seram yang lebih tinggi dibandingkan wanita, yang justru lebih tak jarang mengalami mimpi kurang baik mengenai konflik antar individu.

Luar biasanya, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bukan rasa takut yang tertinggal seusai mengalami mimpi kurang baik, melainkan rasa kecewa, rasa bersalah, dan bingung.

Share this post